Lagi.. Rasa cemburu itu hadir lagi menggerogoti setiap ruang di
hatiku. Membuatku merasakan sesak dan sakit yang amat dalam. Ini adalah
pilihanku, menjadi orang ketiga diantara dua orang yang saling
mencintai. Benarkah mereka saling mencintai?? Lalu kenapa ada aku di
tengah-tengah hubungan mereka. Entahlah.. Aku sudah memilih jalan ini.
Aku mencintainya dan sebaliknya dia mencintaiku. Aku tahu ini salah. Tapi apakah perasaanku ini salah? Aku juga berhak bahagia dengan
orang yang kucintai dan memilih jalanku sendiri bukan?.
Jujur saja, aku
bahagia bisa memilikinya dan berada di sampingnya. Walau kenyataannya
aku tak pernah benar-benar memilikinya. Dia memang milikku, tapi dia juga
milik orang lain. Aku harus berbagi cinta dengan yang lain. Bukankah
ini menyakitkan? Setiap kali rasa cemburu itu menderaku, aku tak bisa
menuntut apapun kepadanya. Aku harus sadar akan posisiku yang tak bisa
meminta lebih.
Ketika tak ada satu pesanpun singgah di
ponselku, aku tahu dia sedang bersama kekasihnya. Akupun bisa mengerti, karena itu adalah resiko yang harus kuhadapi. Tapi mengapa aku selalu merasakan perih. Dia bilang akulah orang
yang dicintainya, tapi itu tak pernah cukup untuk membuatku merasa
tenang.
Aku ingin memiliki dia seutuhnya. Apakah
keinginanku terlalu egois? Bukankah hal yang sangat wajar jika
menginginkan yang lebih dari ini.
Berapa banyak air mata yang kucucurkan hanya untuk menangisi dirinya. Mungkin bukan seperti itu, aku hanya mengasihani diriku sendiri. Air mata ini adalah saksi betapa aku tak cukup
tegar untuk menghadapinya. Aku melihatnya hari ini tengah bersama DIA. Orang yang sudah 6 tahun mengisi hari-harinya. Sementara aku, masuk ke kehidupannya 1 tahun yang lalu. Tapi kenapa aku bisa
terperosok ke dalam cinta yang ambigu ini.
Takut, itulah
yang selalu kurasakan. Takut jika suatu saat dia pergi meninggalkanku
dan lebih memilihnya. Walau dia selalu bilang dia tak kan pernah
melakukan itu. Tapi apakah dia bisa melepaskan cintanya dan berlari ke
pelukanku.
Lalu memori itu melintas lagi di kepalaku seperti sebuah roll film yang berputar dengan cepat.
"Bisakah
kau melepaskannya, lalu tetap berada di sisiku?" pertanyaan
yang selama ini menggantung di otakku lolos dengan mudahnya dari bibirku. Tak ada
jawaban, dan aku menunggu setiap kata yang akan ia ucapkan.
"Maafkan aku. Aku tidak mungkin melakukannya, aku akan menyakitinya jika aku meninggalkannya"
Jawabannya yang memang sudah kuduga. Aku hanya bisa mengangguk dan tersenyum kecut.
Kata-kata yang ia lontarkan selalu terngiang di benakku. 'Aku akan menyakitinya jika aku meninggalkannya'
Lalu
bagaimana denganku? Apa dia tidak pernah memikirkan perasaanku sedikit saja? Apa dia berpikir bahwa aku adalah wanita tegar yang tak akan merasa tersakiti.Atau memang sebenarnya dia tak pernah mencintaiku.
Posisiku memang
orang ketiga di sini, tapi aku adalah korban dalam hal ini. Aku harus
selalu mengorbankan perasaanku agar tak ada yang merasa tersakiti. Aku
hanya menghabiskan waktuku untuk menunggunya, menunggu untuk bisa bertemu dengannya.
Bahkan jika rindu itu muncul, aku harus memendamnya. Membiarkan rasa itu
terbelenggu dalam hatiku.
aku menitikkan air mataku lagi,
apakah cemburupun aku tak berhak? Andai saja waktu itu aku tak bertemu
dengannya dan jatuh cinta padanya. Mungkin aku tak akan pernah merasakan
sakit setiap saat. Aku juga tak perlu menunggu kabar darinya dengan
kegelisahan, tak perlu menghabiskan waktuku untuk menunggunya,
aku juga tak perlu merasakan cemburu jika melihatnya bersama kekasihnya.
Aku
termenung, memandangi fotoku bersamanya yang kuambil 6 bulan yang lalu.
Terlihat sangat bahagia. Apakah sekarang atau nanti aku bisa bahagia
seperti ini?
Aku tak yakin,,
Tapi, apapun yang terjadi aku tetap mencintainya.
Aku tetap percaya dan akan menunggunya. Walau nantinya dia tidak
memilihku, aku akan mengerti. Aku bahagia bisa memilikinya, walau tak
sepenuhnya kumiliki.
Tak ada yang perlu kusesali, selama
dia berada di sampingku dan dia selalu ada saat ku membutuhkannya, aku
yakin aku akan bahagia walau harus tetap didera rasa cemburu. Itu tak
kan pernah mengubah pilihanku!
'Cinta itu
adalah pengorbanan. Selama kau mampu bertahan dan yakin akan cintamu,
kau akan mendapatkan cinta yang sesungguhnya. Walau pada akhirnya takdir
tak berpihak padamu, setidaknya kau masih punya cinta yang bisa
membuatmu bahagia. Bahkan jika cinta itu sudah menghilang dari pandanganmu, cinta itu tak kan pernah hilang dari hatimu'
0 komentar:
Posting Komentar