Sabtu, 22 Februari 2014

My Lovely Boss Part 2

Diposting oleh Unknown di 19.48
Cast : Huan Li Mei
         Cho Kyuhyun

Author : miss_young

Genre : Romance

Rated : PG15

Length : series


Story before..

“Annyeong!Ada yang bisa saya bantu tuan?” Tanya Li Mei hati hati, lelaki itu tak lantas menjawab. Ia mendongakkan kepalanya menatap Li Mei, laki-laki itu sedikit terlonjak ketika melihat Li Mei, namun ia dapat menguasai dirinya dengan cepat. Li Mei terlihat sedikit berpikir ketika melihat wajah lelaki itu secara dekat.

“Bukankahkau!” pekiknya tertahan.

Chapter 2

Li Mei menutup mulutnya dengan tangannya agar teriakannya tidak membuat pengunjung lain terganggu. Dia menatap lelaki itu tajam, matanya seakan bertanya ‘untuk apa lelaki itu datang ke kedainya’

“Bagaimana bokongmu? Apa tidak apa-apa?” Tanya lelaki itu dengan nada yang sedikit mengejek. Mulut Li Mei menganga lebar, ia tidak percaya jika laki-laki yang ditemuinya 3 hari yang lalu masih bersikap sama seperti pertama kali mereka bertemu. Menyebalkan. Li Mei memijit keningnya yang terasa sedikit pusing.


“Mau apa kau datang kemari?” Tanya Li Mei ketus. Lelaki itu mengernyitkan dahinya.

“Tentusaja aku ingin makan ramyeon” jawabnya cuek.

“Hah,aku tahu itu. Tapi kenapa kau datang ke kedai bibiku, bukankah di Seoul ada banyak sekali kedai ramyeon! atau jangan-jangan kau sengaja membuntutiku” tuntut Li Mei.

“Omong kosong apa yang sedang kau bicarakan!” lelaki itu sedikit menaikkan nada suaranya, ia sedikit tak suka dengan ucapan yang dilontarkan Li Mei.

“Tak usah berbicara sekeras itu, telingaku masih berfungsi dengan baik. Dasar stalker!” rutuk Li Mei tak kalah garang namun dengan suara yang masih dalam volume rendah. Lelaki itu memalingkan wajahnya, sedikit senyum sinis tercetak jelas di wajahnya.

“Apa kau bercanda nona, kau bilang aku stalker? menurutmu apa aku harus melakukan itu? Ini tempat umum, dan hanya kedai ini yang paling dekat dengan kantorku. Aku tidak tahu jika kedai ini milik bibimu. Kenapa tak kau pajang saja fotomu di depan pintu masuk, biar aku tahu dan tak masuk kesini” Li Mei menggeram, untuk kesekian kalinya laki-laki ini membuatnya kesal.

Lelaki yang beberapa waktu lalu terlibat accident kecil dengannya di Chuan Shung. Li Mei berusaha untuk tetap tenang dan tidak membuat onar di keda ibibinya. Sebenarnya ia sudah sangat ingin menghajar lelaki di hadapannya ini, tapi mengingat bahwa lelaki ini juga adalah seorang deputi GM di Chuan Shung dia mengurungkan kembali niatnya. Dia tidak mau mencari masalah dengan orang-orang seperti itu.

Li Mei menghela nafas “Baiklah tuan, andaingin memesan apa?” tanyanya kemudian, Li Mei mencoba menekan emosinya ke level paling terendah. Lelaki itu tersenyum, entah senyum seperti apa yang iaperlihatkan.

“Aku pesan ramyeon dan sebotol soju”.

“Baiklah,tunggu sebentar” ujar Li Mei dengan nada ketus. Ia pergi meninggalkan lelaki itu.

Setelah beberapa menit berlalu, Li Mei datang dengan semangkuk ramyeon dan sebotol soju. Ia menghampiri lelaki itu yang memang sudah menunggu pesanannya.

“Ini pesanan anda TUAN!” Li Mei meletakkan mangkuk ramyoen dan botol soju dengan agak kasar ke atas meja. Terlihat jelas sekali di raut wajahnya bahwa ia tidak senang dengan kehadiran lelaki angkuh itu. Lelaki itu hanya tersenyum tipis melihat tingkah Li Mei.

“Bisakah kau bertindak sedikit lebih sopan?” Li Mei menghembuskan nafasnya dengan kasar,ia menatap tajam ke arah lelaki itu.

“Jika kau berharap aku melakukan hal itu, maka kau harus bersiap-siap untuk kecewa!” Skak MAT, lelaki itu terdiam. Rahangnya sedikit mengeras, pertanda bahwa emosinya sudah mulai naik. Tapi dia mencoba untuk tetap tenang. Lelaki itu tak ingin berbicara lagi, lagipula siapa yang peduli dengan tingkah gadis itu. Dia menyambar mangkuk ramyeon dan segera memakannya dengan lahap. Tanpa permisi Li Mei pun meninggalkan lelaki itu seorang diri. Ia sudah cukup kesal dengan kedatangan lelaki itu yang membuat mood nya berubah 180 derajat, tapi dia juga sudah cukup merasa puas karena bisa membalikkan kata-kata yang pernah dilontarkan lelaki itu padanya. Li Mei tersenyum evil.

~00~

Sudah pukul 11 malam, tapi kedai belum juga tutup. Penyebab semua ini adalah karena lelaki itu. Belum ada tanda-tanda dia akan meninggalkan kedai, sudah dua botol soju habis ia tenggak dan sekarang dia memesan botol ke tiga. Li Mei yang melayaninya sudah tak habis pikir dengan laki-laki yang selalu membuatnya kesal tersebut. Bahkan bibinya sudah pulang setengah jam yang lalu, dan dia bilang pada bibinya bahwa dia yang akan menutup kedai ini.

“Hei Tuan Deputi, sampai kapan kau akan terus berada di sini!” teriaknya frustasi. Lelaki yang ia teriaki itu tak menyahut sama sekali. Ia terus saja menenggak botol sojunya. Li Mei menatap lelaki itu dengan geram, ia mengambil posisi duduk di depan lelaki itu.

“Sebenarnya kau ini kenapa?” nada suara Li Mei berubah pelan. Ia juga sudah lelah berteriak-teriak.

“Apanya yang kenapa?” lelaki itu malah balik bertanya.

“Kenapa kau mabuk seperti ini? Ada masalah apa?” tanyanya sekali lagi, lelaki itu tak menjawab ia malah tertawa. Sepertinya laki-laki ini benar-benar sudah mabuk. Li Mei memperhatikan penampilan lelaki di hadapannya ini, sungguh sangat berbeda ketika pertama kali mereka bertemu. Walau lelaki ini masih terlihat tampan, tapi wajahnya yang biasanya terlihat dingin mendadak terlihat begitu lemah. Mata teduhnya seakan mengisyaratkan jika masalah besar tengah menderanya. Li Mei masih memperhatikan lelaki itu. Tanpa pikir panjang, ia segera merebut botol soju dari tangan lelaki itu.

“Sudahlah, jangan minum lagi. Kau sudah sangat mabuk!” lelaki itu tak terima, ia mencoba merebut kembali botol soju yang diambil Li Mei.

“Hei kau! Kembalikan botolku, itu milikku!” teriaknya, tangannya berusaha menggapai botol soju dari tangan Li Mei. Tapi Li Mei tak membiarkan dia mengambilnya. Lelaki itu bangkit dari duduknya, lalu berjalan dengan sempoyongan ke arah LiMei. Li Mei yang menyadari bahwa sebentar lagi akan ada bahaya menghampirinya, segera bangkit dan menjauhkan dirinya dari lelaki itu.

“Hyak,michisseo! Mau apa kau? Jangan mendekat!” teriaknya memperingatkan laki-lakiitu agar tidak mendekat, tapi karena sudah mabuk berat laki-laki itu tak menggubris peringatan Li Mei, ia tetap berusaha merebut botol soju itu.

“Aku bilang kembalikan. Itu milikku!” lelaki itu terlihat marah, matanya berkilat-kilat. Ia terus mendekat ke arah Li Mei. Li Mei sedikit ketakutan, ia terus memundurkan badannya. Bagaimanapun juga saat ini ia tengah berhadapan dengan seseorang yang sedang mabuk, dan keadaan ini tidak cukup baik untuknya.

“Aku bilang berhenti disitu!” ulang Li Mei lagi, lelaki itu tak bergeming. Semakin lama dirinya semakin mendekat ke arah Li Mei, dan sialnya Li Mei tak bisa bergerak mundur lagi. Tubuhnya sudah terpojok pada dinding. Lelaki itu menatap tajam ke manik mata milik Li Mei, Li Mei menahan nafas. Tatapan mata lelaki itu begitu menusuk ke jantungnya. Ada kemarahan namun juga kepedihan yang tersorot dari mata lelaki itu.

“k-kau mau apa?” Tanya Li mei gugup, tubuhnya menegang dan tak bisa bergerak sama sekali, masih dengan tatapan tajamnya, lelaki itu sudah berada sangat dekat dengan Li Mei. Bahkan Li Mei bisa merasakan hembusan nafas lelaki itu diwajahnya. Li Mei memalingkan tatapannya dan menutup kedua matanya, dia tak bisa membayangkan apa yang akan terjadi setelah ini, tapi tiba-tiba….

Bruuuuk

Lelaki itu ambruk ke lantai, Li Mei membuka matanya dan memicingkan matanya. ia menghembuskan nafas lega ketika mendapati tubuh lelaki itu sudah tergeletak dibawah kakinya. Li Mei berjongkok untuk mengecek keadaan lelaki itu.

“Sebenarnya apa yang terjadi pada namja gila ini” gerutunya.

“Hey,bangunlah! Jangan tidur di sini!” Li Mei menepuk-nepuk pipi lelaki itu agar terbangun, tapi sepertinya itu tak berpengaruh apapun.

“Aku mohon jangan lakukan itu padaku” lelaki itu meracau tak jelas.

“Sepertinya aku tak melakukan apa-apa”, gumam Li Mei.

Li Mei menatap lekat wajah lelaki itu, wajahnya terlihat begitu lelah. Ada setitik bulir bening jatuh di sudut mata lelaki itu. Li Mei sedikit merasa iba melihat kondisi lelaki itu. Li Mei menghela nafas panjang, hari ini adalah hari yang paling melelahkan untuknya.

Li Mei masih diam dan berpikir, dia tidak tahu apa yang harus dia lakukan pada lelaki ini. Dia tidak tahu tempat tinggal lelaki ini. Bagaimana cara dia mengantarkannya. Seperti ada lampu yang menyala di otaknya, ia merogoh saku jas lelaki itu untuk mencari-cari dompet dan tanda pengenalnya. Dia tak menemukan apapun di saku jasnya, ia mulai merogoh saku celananya, dan dapat! Untung saja lelaki itu sedang tidak sadar. Jika tidak, mungkin dia akan menuduh Li Mei yang macam-macam. Dengan mengabaikan kesopansantunan, Li Mei membuka dompet yang ditaksir harganya jutaan won itu dengan hati-hati. Ini adalah keadaan yang mendesak menurutnya, jadi tidak apa-apa jika dia menggeledah dompet orang lain.

“Kelihatannya dia benar-benar kaya” gumamnya. Dompet tersebut berisi uang jutaan won, ditambah credit card dan juga debit card yang terlihat berjajar di dalam dompet. Li Mei menemukan sebuah kartu nama, ia mengambilnya dan membacanya dengan keras.

“Cho Kyuhyun ~ Deputi GM Chuan Shung. Jadi namanya Cho kyuhyun” Li Mei kembali menggeledah dompet lelaki itu dan menemukan tanda pengenalnya. Dia membaca alamat yang tertera di kartu tanda pengenal tersebut.

“Dia tinggal di daerah Cheongdam-dong. Jauh sekali, bagaimana aku mengantarnya?” Li Mei terlihat berpikir, dia menengok ke arah luar dan sebuah mobil terparkir rapi di depan halaman kedai.

Li Mei sebenarnya bisa menyetir, tapi ini sudah malam, lagipula dia tidak tahu jelas letak tempat tinggal lelaki yang bernama kyuhyun ini. Tapi membiarkan dan meninggalkannya sendiri seperti ini juga jelas tidak mungkin. Li Mei mengembalikan dompet itu ke tempat asalnya, dan ia menemukan sebuah handphone. Li Mei mengambilnya, mungkin saja ada seseorang yang bisa dihubunginya. Handphone layar sentuh yang kelihatannya mahal itu sudah berada di genggaman Li Mei. Li Mei mengusap layar untuk membuka kunci, dan gambar seorang wanita cantik terlihat di bagian depan layar handphone.

“Apa dia yeojachingunya? Cantik sekali” gumamnya.

Li Mei mencari nomor di panggilan terakhirnya dan nama Park Hye Jin adalah orang yang terakhir kali dihubungi Kyuhyun. Li Mei menghubungi seseorang bernama Hye Jin, tapi ia harus merasakecewa karena panggilannya malah dialihkan ke kotak suara. Li Mei tak menyerah, ia kemudian menekan angka 1 dan ternyata nama Park Hye Jin lagi yang muncul.

“Aish, benar-benar menyebalkan, sebenarnya siapa Park Hye Jin ini. Kenapa dia tidak bisa dihubungi?” Li Mei kembali mencari nomor-nomor yang bisa dihubungi dikontak telpon Kyuhyun.

“Lee Sungmin, direktur Min” Li Mei membaca satu persatu nama-nama yang tertera dilayar dengan keras. Tapi dia tidak mengenal nama-nama itu, siapa yang harus iahubungi.

“Eomma!” teriaknya senang, tapi haruskah ia memberitahu ibu Kyuhyun sementara anaknya sedang dalam keadaan tidak sadar karena mabuk berat. Li Mei mengurungkan niatnya untuk menelpon, ia memasukkan kembali handphone ke dalam saku jas Kyuhun.

“Benar-benartidak membantu” keluh Li Mei.

Li Mei mencari sesuatu lagi di dalam saku jas Kyuhyun dan ia mendapatkan sebuah kunci yang kelihatannya itu kunci mobil Kyuhyun. Li Mei mengangkat tubuh Kyuhyun yang masih setengah sadar itu untuk berdiri lalu dia memapahnya menuju dimana mobilnya diparkir, dengan susah payah akhirnya ia bisa membawa Kyuhyun menuju mobil walau harus sedikit diseret. Li Mei memasukkan Kyuhyun dan mendudukkannya di kursi penumpang. Setelah dia menutup kedai, ia pun berlari dan duduk di belakang kemudi.

“ChoKyuhyun, kau benar-benar menyusahkan!” ucap Li Mei sebelum menghidupkan mesin mobil dan memacu mobilnya meninggalkan kedai.


@Mark-Hills Apartment at 12.00 p.m. 


Li Mei keluar dari dalam lift, masih dengan keadaan memapah tubuh Kyuhyun. Dia berjalan dengan tertatih menuju pintu apartment Kyuhyun. Setelah mencari tahu, akhirnya Li Mei bisa menemukan apartment yang Kyuhyun tinggali yaitu sebuah apartment mewah bernama Mark-Hills yang terletak di daerah Cheongdam-dong.

Pintu apartement Kyuhyun sudah menggunakan smartlock door sehingga Li Mei hanya perlu menempelkan sebuah kartu pada sensor otomatis dan pintupun terbuka. Untung saja dia paham dengan hal seperti itu, jadi sebelum sampai di apartmen Kyuhyun ia sudah mengambil kartu itu dari dompet Kyuhyun.

Li Mei membuka pintuitu lebar-lebar dengan satu tangannya, karena tangan satunya lagi ia pakai untuk memegangi tubuh Kyuhyun. Li Mei membawa Kyuhyun masuk, ia mencari tombol lampu dengan meraba-raba dinding di sampingnya. Akhirnya ia bisa menemukanya dan lampupun menyala. Kini ia bisa melihat dengan jelas ruangan yang ada dihadapannya. Apartemen Kyuhyun begitu luas, semuanya berwarna putih, terkesan begitu elegant.

Tak ingin membuang waktu, Li Mei segera mencari letak kamar Kyuhyun. Harus dengan usaha yang begitu besar untuk membawa tubuh berat Kyuhyun sampai di kamarnya. Li mei menghempaskan tubuh tak berdaya Kyuhyun ke ranjang King size milik Kyuhyun. Akhirnya ia bisa bernafas lega, Li Mei sedikit meregangkan otot-ototnya. Ia membenarkan letak kaki Kyuhyun yang menjuntai kebawah. Tak lupa ia membuka sepatu dan kaos kaki yang dikenakan Kyuhyun, setelah itu ia menyelimuti Kyuhyun dengan selimut yang memang sudah tersedia. Untuk sesaat dia memandangi wajah polos Kyuhyun yang sedang tertidur dan tanpa sadar ia menyunggingkan sebuah senyum. Tiba-tiba saja, jantungnya berdetak lebih cepat.

“Apa-apaan ini?” Li Mei memegangi dadanya. “Sepertinya aku harus segera pergi dari sini” Li Mei menggeleng-gelengkan kepalanya. Buru-buru dia pergi dari apartemen Kyuhyun karena dia pikir tugasnya sudah selesai. Namun tanpa dia sadari, dia menjatuhkan kalungnya tepat di kamar Kyuhyun.


~**~

Kyuhyun mengerjap-ngerjapkan matanya ketika wajahnya tertimpa cahaya matahari yang masuk melalui celah jendela kamarnya. Perlahan-lahan matanya terbuka, ia mencoba menyesuaikan penglihatannya dengan cahaya yang ada. Setelah beberapa detik, akhirnya ia bisa melihat dengan jelas. Kyuhyun bangkit dari tidurnya namun ia belum meninggalkan tempat tidur, ia masih duduk di atas tempat tidurnya sambil menyandarkan bahunya di kepala tempat tidur. Kyuhyun sedikit memijat keningnya yang masih terasa sakit akibat mabuk semalam. Ia merasa jika tadi malam dia sedang berada di sebuah kedai ,kenapa pagi ini dengan tiba-tiba dia terbangun di tempat tidurnya. Kyuhyun mencoba mengingat kejadian semalam, seingatnya tadi malam dia sedang bertengka rmemperebutkan soju dengan gadis yang ditemuinya beberapa hari yang lalu dan setelah itu dia tidak ingat apa-apa lagi.

“Apa gadis itu yang membawaku pulang?” gumamnya. Kyuhyun merogoh saku jas dan juga saku celananya.

“Syukurlah,tidak ada yang hilang” ucapnya lagi ketika dirasa tidak ada satu barangpun yang hilang. Kyuhyun berdiri, ia ingin membersihkan dirinya. Bau alkohol tampak menyeruak dari tubuhnya mengganggu indera penciumannya, tampaknya ia harus segera pergi ke kamar mandi. Kyuhyun melangkahkan kakinya menuju kamar mandi yang memang berada di dalam kamarnya, tapi dia berhenti ketika dirasakannya ia menginjak sesuatu. Kyuhyun melihat kearah bawah, ia memungut sebuah kalung dari bawah kakinya.

“LiMei” bacanya, kalung dengan liontin bertuliskan nama Li Mei kini berada dalam genggaman tangannya. Kyuhyun kembali berjalan ke arah kasur king size miliknya,ia membuka laci dan memasukkan kalung itu ke dalamnya. Setelah itu ia kembali melangkahkan kakinya menuju kamar mandi, meneruskan niatnya semula.

~**~

Kyuhyun sudah selesai membersihkan dirinya, ia sedang berdiri di depan sebuah cermin besar. Celana hitam panjang, kemeja warna putih serta jas berwarna merah marun sudah menempel di tubuhnya, tak ketinggalan dasi berwarna senada dengan jas juga ikut melengkapi penampilannya. Rambut yang tadi masih acak-acakan kini sudah tersisir dengan rapi. Ketampanan Kyuhyun berkali-kali lipat dari sebelumnya. Kyuhyun sedang mengancingkan jas nya, ketika tiba-tiba handphone yang berada di nakas samping tempat tidurnya berbunyi.

Kyuhyun berjalan dengan santai dan meraih handphonenya. ‘Lee Sungmin’, sebuah panggilan dari seseorang bernama Lee Sungmin. Kyuhyun menyentuh tombol hijau.

“Yoboseyo” ucap Kyuhyun ketika ia sudah menempelkan handphone di telinga kanannya.

“Sajangnim, apakah anda tidak akan ke kantor hari ini” Tanya seseorang yang bernama LeeSungmin dari seberang sana.

“Aku akan kesana. Tapi mungkin aku akan terlambat, tolong kau urus dulu pekerjaanku asisten Lee”

“Baiklah sajangnim, maaf sudah mengganggumu”

“Ya” Kyuhyun memutuskan sambungan telpon, handphone yang ada di tangannya ia masukkan ke saku jas nya, lalu kembal iia merapikan dirinya. Setelah selesai memakai sepatu, ia menyambar kunci mobil yang tergeletak di ata smeja lalu keluar begitu saja meninggalkan apartementnya.


@Chuan Shung Corp at 10 a.m.

Dengan wajah yang begitu datar dan juga dingin Kyuhyun berjalan memasuki gedung Chuan Shung, karyawan yang berpapasan dengannya terlihat menyapa dan membungkukkan badannya. Tapi Kyuhyun tak sedikitpun membalas sapaan mereka, bahkan sedikit senyumpun tak pernah tersungging di wajah tampannya itu. Semua pegawai yang bekerja di kantor ini sudah tahu akan tabiatnya yang dingin dan juga tak ramah. Mereka memaklumi karena Kyuhyun adalah seorang pebisnis yang berkompeten, ia tidak ada waktu untuk mengurusi masalah kesopansantunan atau apapun itu. Yang dia pikirkan adalah bagaimana caranya ia bisa memajukan perusahaan dan bekerja setiap waktu.

Kyuhyun juga tak pernah menyadari tatapan-tatapan para karyawati yang begitumemuja ketampanannya,  gayanya yang terkesan dingin itu merupakan daya tarik tersendiri bagi mereka. Mereka bilang jika Cho Kyuhyun adalah mutiara dari kutub selatan, begitu dingin dan menawan. Untuk meraihnya saja perlu perjuangan yang begitu keras.

Kyuhyun sudah tiba di ruangannya, di situ sudah ada Lee Sungmin yang tampaknya sedang menyelesaikan beberapa berkas. Ia menghentikan pekerjaannya ketika Kyuhyun tiba, ia pun membungkukkan badannya.

“Sajangnim, ada berkas-berkas yang harus anda tanda tangani” ucapnya lagi, pria bermata kecil itu terlihat begitu menghormati atasannya itu.

“Baiklah, kau simpan saja di mejaku. Dan kau boleh pergi” Kyuhyun berjalan ke arah meja kerjanya, Lee Sungminpun membereskan dokumen-dokumen itu dan meletakkannya diatas meja kerja Kyuhyun. Setelah selesai, iapun segera berjalan ke arah luar.

“Tunggu!” Kyuhyun menahan Lee sungmin.

“Iya sajangnim” Sungmin berbalik dan menatap atasannya itu. Kyuhyun nampak ragu,tapi kemudian ia meneruskan ucapannya.

“Gadis bernama Li Mei, apakah dia tercatat sebagai pelamar kerja di perusahaan ini. Aku ingin kau memeriksanya, setelah itu kau laporkan padaku” titah Kyuhyun.

“Ah, baiklah sajangnim” Sungmin sendiri tidak mengerti dengan perintah atasannya itu. Tidak biasanya atasannya itu memintanya untuk mencari tahu siapa saja yang melamar ke perusahaan ini, biasanya dia orang yang tak mau tahu dengan hal itu. Tapi Lee Sungmin hanya bisa melaksanakan perintah Kyuhyun tanpa ingin bertanya lebih jauh lagi. Ia tahu jika sesuatu yang berhubungan dengan Kyuhyun pastilah sesuatu yang sangat penting.

Kembali Sungmin membungkukkan badannya, dan iapun berlalu dari hadapan Kyuhyun. Kyuhyun duduk di kursinya, ia nampak termangu. Entah apa yang sedang dipikirkannya. Kyuhyun merogoh saku jasnya untuk mengambil handphone nya, dia hanya memainkan handphone tersebut. Ia pandangi foto seorang gadis yang ia jadikan wallpaper di ponselnya tersebut.

“Haruskah aku menghubunginya?” gumamnya pelan, Kyuhyun mengetik sebuah nama ‘Park HyeJin’. Ia akan menyentuh tombol hijau, namun ia mengurungkan niatnya. Ia tampak berpikir sekali lagi, akhirnya ia memilih untuk mengirimkan sebuah pesan singkat. Berkali-kali ia mengetik lalu menghapusnya lagi.

‘bisakah kita bertemu?’ akhirnya kalimat itulah yang ia kirimkan. Kyuhyun menunggu balasan dengan gelisah. Ia mengetuk-ngetukkan jarinya ke atas meja, dan sesekali menggigiti bibir bawahnya.

Ponsel Kyuhyun berbunyi, Kyuhyun segera melihat layar ponselnya. Terlihat nama dari si pengirim pesan. Kyuhyun membuka pesan tersebut dengan perasaan tak menentu. Setelah membaca isi pesan tersebut, raut wajahnya berubah menjadi raut wajah kecewa. Kyuhyun membuang asal ponselnya ke atas meja sehingga sedikit menimbulkan bunyi yang keras. Ia menutupi wajahnya dengan kedua tangannya.

“Arggggghhhh!” teriaknya frustasi.

T.B.C

Desclaimer : ff ini murni dari imajinasi author, sedikit terinspirasi dari drama taiwan yang berjudul miss rose. Nama tempat dan lainnya hanya fiktif belaka, jika ada kesamaan itu tidak disengaja.
So, don't bash and don't be plagiat and Happy readin

0 komentar:

Posting Komentar

 

my sketch Copyright © 2010 Design by Ipietoon Blogger Template Graphic from Enakei